Thursday, March 13, 2014

Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 10-12

Surat At-Tahrim ayat 10š

10. Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba kami; lalu kedua isteri itu berkhianat[1487] kepada suaminya (masing-masing), Maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)".

11. dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu[1488] dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.

12. dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan Dia adalah Termasuk orang-orang yang taat.

[1487] Maksudnya: nabi-nabi Sekalipun tidak dapat membela isteri-isterinya atas azab Allah apabila mereka menentang agama.

[1488] Maksudnya: sebaliknya Sekalipun isteri seorang kafir apabila menganut ajaran Allah, ia akan dimasukkan Allah ke dalam jannah.

Penjelasan:

Dalam ayat 10 ini Allah SWT membuat satu perumpamaan yang menjelaskan keadaan orang-orang kafir yang tidak berguna dan tidak berpengaruh baginya pelajaran dan nasihat dari orang-orang mukmin yang jujur, antara lain para nabi dan para rasul karena gelapnya hati mereka, tidak ada kesediaan mereka untuk beriman dan rusaknya fitrah mereka yaitu Walihan istri Nabi Nuh dan Wali'ah istri Nabi Lut. Keduanya di dalam asuhan dan pengawasan dua orang Nabi, yang mestinya dapat memberikan petunjuk sehingga memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat, tetapi keduanya tidak mau, bahkan keduanya berbuat khianat dan kekafiran. Walihan menuduh suaminya gila, sedang Wali'ah menuntun kaum suaminya untuk berbuat yang tidak wajar dan tidak sopan terhadap tamu-tamu suaminya yaitu para malaikat. Keakraban kedua istri-istri itu dengan suami-suaminya yaitu Nabi Nuh dan Nabi Lut, dua hamba Allah yang saleh, tidaklah dapat membendung dan mencegah keduanya dari berbuat khianat dan kafir. Karena itu kedua istri itu pantas mendapat azab Allah SWT dan akan dimasukkan ke dalam neraka bersama rombongan penghuni neraka, sebagai balasan yang setimpal dari perbuatan keduanya yang jahat, yang merupakan dosa besar.

Pada ayat 11 ini, Allah SWT membuat perumpamaan sebaliknya yaitu keadaan orang-orang yang beriman. Perumpamaan itu ialah Asiah binti Muzahim istri Firaun. Dalam perumpamaan itu Allah menjelaskan bahwa hubungan orang-orang mukmin dengan orang-orang kafir tidakakan membahayakan kalau diri itu murni dan suci dari kotoran. Sekalipun Asiah binti Muzahim berada dibawah pengawasan suaminya, musuh Allah yang sangatberbahaya, yaitu Firaun, tetapi ia tetap beriman. Ia selalu memohon dan berdoa yang artinya: "YaTuhanku!,bangunlah untukku sebuah rumah di sisi Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim".

Pada ayat 12 ini Allah SWT sekali, lagi membuat perumpamaan bagi orang-orang mukmin, yaitu keadaan Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya dan telah diberikan keramat di dunia dan di akhirat. Ia dipilih Tuhannya, karena ia memberi reaksi kepada Jibril tentang pengisian rahimnya dengan ucapan sebagaimana diabadikan di dalam Alquran:

إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا (18)


Artinya:
"Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhanku Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". (Q.S Maryam: 18)

Dengan demikian mantaplah kesalehannya dan kesempurnaan kesuciannya, maka ditiupkanlah ke dalam rahimnya oleh Jibril A.S sebagaimana roh ciptaan Allah, yang mewujudkan seorang Nabi yaitu Isa A.S bin Maryam binti Imran, membenarkan syariat Allah SWT dan kitab-kitab yang diturunkan-Nya kepada Nabi-Nya. Dia termasuk dan terbilang orang yang bertakwa, tekun beribadah, merendahkan diri kepada Tuhan-Nya dan taat kepada-Nya.

Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya bahwa Tuan (Penghulu) wanita penghuni surga ialah Maryam lalu Fatimah menyusul Khadijah dan 'Aisyah. Di dalam kitab sahih diterangkan bahwa laki-laki yang sempurna, banyak bilangannya tetapi perempuan yang sempurna hanya empat yaitu Asiah binti Muzahim istri Firaun, Maryam binti 'Imran, Khadijah binti Khuwailid dan Fatimah binti Muhammad. Sedangkan kelebihan Siti Aisyah atas wanita-wanita yang lain seperti kelebihan Zarid atas makanan-makanan yang lain.


Daftar Pustaka


IbnuHajar Al-Asqalani.2010 BulughulMaram, Pustaka As-Sunnah. Jakarta

Imam Jalaluddin Al-Mahallidan Imam Jalaluddin As-Suyuti. 2010. Tafsir Jalalain 1. Sinar Baru Algensindo. Bandung.

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-mishbah: kesan dan keserasian al-qur’an. Tentera hati. Jakarta.




Atikel Terkait

Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 10-12
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan video di atas? Silakan berlangganan gratis via email