Thursday, March 13, 2014

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 59.


A. Pembahasan

Surat Ali Imran Ayat 59.

إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (59)

Artinya :

Sesungguhnya misal (penciptaan) ‘Isa di Sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan adam dari tanah, kemudian Allah Berfirman kepadanya: “jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.

B. Arti kosa kata

مَثَلَ : perumpamaan

كَمَثَلِ : seperti perumpamaan

ءَادَمَ : Adam

خَلَقَهُ : Dia menjadikannya

تُرَابٍ : tanah

لَهُۥ : kepadanya

كُن : jadilah

فَيَكُونُ : maka jadilah dia

C. Penjelasan

Setelah Tuhan pada ayat-ayat yang terdahulu menerangkan bahwasanya Maryam mengandung Isa adalah atas kehendak langsung Tuhan, dengan mengutus malaikat, yang disebut juga Roh Kami m
enjelma sebagai manusia (Surat Maryam), dan akhinya Tuhan menerangkan bahwa Isa itu meninggal menurut ajal biasa, bukan karena tipu jahat orang-orang kafir, maka sekarang datanglah sabda Tuhan.

"Sesungguhnya perbandingan Isa di sisi Allah, adalah seumpama Adam jua. DijadikanNya dia dari tanah, kemudian Dia berkata: "Jadilah!" maka diapun jadi." (ayat 59).

Ayat ini membantah kedua pihak. Pertama yang tidak percaya sama sekali bahwa Isa lahir dengan tidak dengan perantaraan bapa, sehingga menuduh yang tidak-tidak, yaitu orang Yahudi. Padahal merekapun percaya bahwa Adam dijadikan dari tanah, tidak dengan bapa dan tidak dengan ibu. Orang zaman sekarang yang terlalu terpesona oleh teori Darwin, yang tidak mengakui manusia Adam sebagai manusia pertama pun boleh memahamkan. Taruhlah manusia pertama tidak bernama atau tidak Adam yang itu, yang mereka sendiri pun tidak tahu siapa namanya, mereka pun boleh pula memikirkan bahwa manusia yang pertama, sebelum nama jantan dan nama betina, tidak lain pasti dari tanah terjadinya

Terhadap kepada Yahudi ini, dengan ayat ini mereka disadarkan bahwa cara penolakan itu tidaklah jujur. Mengapa mereka percaya bahwa Adam langsung dicipta Tuhan dari tanah, sedang terhadap Isa tidak? Padahal kejadian Isa ini separuh ganjilnya dari kejadian Adam. Sebab Isa masih ada ibunya ?

Yang kedua ialah penyadaran bagi orang yang oleh karena Isa tercipta dengan perantaraan roh Allah, yaitu kalamNya yang menjelma menyerupai diri sebagai manusia , sebab itulah mereka tuhankan dia. Maka kalau karena kejadian yang luar biasa itu dia dituhankan, niscaya Adamlah yang terlebih dahulu mesti dituhankan.

Orang Nasrani pun mencari jalan lain buat mempertahan­kan pendirian mereka. Kata mereka Adam itu telah berdosa dan mewariskan dosanya kepada manusia, karena dia telah memakan buah yang terlarang. Untuk menolak penuhanan Adam itu, mereka mempertahankan suatu kepercayaan yang berbeda dengan ajaran agama mereka sendiri, yaitu ajaran cinta.

Bagaimana Allah yang disebut penuh cinta, tidak ada cintaNya sedikit juga kepada Adam dan Hawa dan keturunannya yang datang sebelum Isa, jarak beribu­-ribu tahun dikutuk oleh murka Tuhan oleh karena hanya makan buah yang terlarang? Padahal Adam sendiri menyesal atas perbuatannya itu? Demikian murka Allah kepadaNya, baru sekian ribu tahun kemudian Dia memperlihatkan cintaNya dengan mengirim Isa, atau Allah menjelma, jadi Isa, buat menebus segala dosa itu?

Ayat ini membantah kepercayaan yang ganjil itu. Lalu dijelaskan bahwa Allah yang Maha Kuasa telah menciptakan Adam dari tanah, tidak dengan memakai bapa dan memakai ibu. Allah berkata: "Jadilah engkau!" Maka diapun jadilah. Sekali lagi Allah menunjukkan KuasaNya pula, diciptakanNya Isa dengan ibu saja, tidak dengan memakai bapa. Dia bersabda: "Jadilah engkau!" Maka diapun jadi. Dan datanglah Adam ke dunia bukanlah mempusakakan dosa. Dan lahirnya Isa bukan pula penebus dosa, melainkan, seperti rasul-rasul Allah yang lain juga, diutus buat membimbing manusia menuju jalan yang digariskan Tuhan.

C. Asbabun nuzul

Sebab Turunnya Ayat Ali Imran 59 berkaitan dengan ayat sebelum dan sesudah nya.: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Hasan, katanya, "Dua orang pendeta Nasrani dari Najran datang menemui Rasulullah saw. lalu tanya salah seorang di antara mereka, 'Siapakah bapak Isa?' Rasulullah saw. tidak segera menjawab sebelum memohon petunjuk kepada Tuhannya, maka diturunkan kepadanya, 'Demikianlah Kami membacakannya kepadamu, sebagian dari bukti-bukti, kerasulannya dan membacakan, Alquran yang penuh hikmah...' sampai dengan, '...di antara orang yang ragu-ragu.'" (Q.S. Ali Imran 58-60).[1]

Dan diketengahkan dari jalur Aufi dari Ibnu Abbas, katanya "Serombongan orang-orang Najran, termasuk para pemimpin dan pengiringnya, mereka datang menemui Nabi saw. lalu tanya mereka, 'Bagaimana kamu ini, kenapa kamu sebut-sebut pula sahabat kami?' Jawab Nabi, 'Siapa dia?' Ujar mereka, 'Isa! Kamu katakan dia hamba Allah!' 'Benar,' jawab Nabi pula. Tanya mereka, 'Pernahkah kamu melihat orang seperti Isa atau mendengar berita seperti yang dialaminya?' Setelah itu mereka keluar meninggalkan Nabi saw, maka datanglah Jibril, katanya kepada beliau, 'Katakanlah kepada mereka jika mereka datang kepadamu, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah adalah seperti Adam...,' sampai dengan firman-Nya, 'Janganlah kamu termasuk di antara orang yang ragu-ragu!'" (Q.S. Ali Imran 59-60). [2]

Baihaqi mengetengahkan dalam Dalail dari jalur Salamah bin Abdu Yasyu' dari bapaknya seterusnya dari kakeknya bahwa Rasulullah saw. menulis surat kepada warga Najran, yakni sebelum diturunkan kepadanya surat Thasin, "Atas nama Tuhan dari Ibrahim, Ishak dan Yakub, dari Muhammad yang nabi..." Di dalamnya disebutkan, "Maka orang-orang Najran itu mengutus Syurahbil bin Wadaah Al-Hamdani, Abdullah bin Syurahbil Al-Ashbahi dan Jabbar Al-Hartsi kepada Nabi saw. Perutusan ini berangkat mendatangi Nabi saw. sehingga mereka pun saling bertanya jawab. Demikianlah tanya jawab ini terus berlangsung sampai mereka menanyakan, 'Bagaimana pendapat Anda tentang Isa?' Jawab Nabi saw., 'Sampai hari ini tak ada suatu pun pendapat saya mengenai dirinya. Tinggallah tuan-tuan di sini dulu sampai saya dapat menerangkannya!' Ternyata esok paginya Allah telah menurunkan ayat ini, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...seraya kita memohon agar laknat Allah itu ditimpakan-Nya kepada orang-orang yang dusta.'" (Q.S. Ali Imran 59-61) Ibnu Saad mengetengahkan dalam kitab Thabaqat dari Azraq bin Qais, katanya, "Telah datang kepada Nabi saw. uskup negeri Najran bersama bawahannya, kepada mereka ditawarkannya agama Islam. Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.' Jawab Nabi saw., 'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk Islam, yakni ucapan tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan daging babi dan sujud kepada patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak dari Isa?' Rasulullah tidak dapat menjawab sampai Allah menurunkan, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak mereka untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju akan membayar upeti lalu mereka pun kembali."


PUISI


Tuhan Ku…

Engkau ya Tuhanku ….

Ya Allah….

Hanya dengan menyebut Namamu …

Disetiap Hembusan Nafas ku, Aku bersyukur kau menjadikan Aku, Terlahir ke dunia…

Seperti kau menjadikan Nabiku …

Isa,,,

Manusia yang suci, dan terlahir tanpa bapak, dari seorang Ibu yang Mulia..

Mariam….

Membuktikan Kuasa Mu Ya Tuhan ku…

Kau lah Maha Pencipta, Maha segala Nya…



Daftar Pustaka


Tafsîr Ibnu Abî Hâtim(Ibnu Abî Hâtim).

Asbabun Nuzul, 2000. Cv Ponorogo. Bandung.

[1] Diriwayatkan dari ibnu abi Hatim yang bersumber dari al hasan

[2] Diriwayatkan dari ibnu hatim dari al aufi’ yang bersumber dari ibnu abbas

No comments:

Post a Comment